204 Juta Data Pemilih Dikabarkan Bocor, KPU RI Buka Suara

Ilustrasi. Foto: info Komputer.

SuaraSrikandi.com, Jakarta – Komisi Pemilihan Umum buka suara soal kabar situs resminya kembali diretas. Dalam kabar itu, dilaporkan 204 juta data pemilih dilpaorkan dijual di Internet.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, Komisioner KPU Betty Epsilon Idross menyampaikan, pihaknya tengah melakukan penelusuran bersama Kepolisian dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) untuk mengetahui kabar tersebut.

“Kami masih on proses melakukan penelusuran dengan mabes cyber bareskrim dan BSSN,” ujarnya kepada CNNIndonesia.com, dikutip Kamis, 30 November 2023.

Kabar soal peretasan itu terungkap pada hari pertama kampanye Pemilu. Dimana, Lembaga Cissrec menjelaskan peretas bernama Jimbo mendapatkan data dan menjualnya senilai US$74 ribu atau Rp 1,2 miliar.

Data yang didapatkan itu berjumlah 253 juta. Namun setelah disaring terdapat 204 juta yang didapatkan, sama seperti DPT Tetap KPU.

“Dimana setelah Jimbo melakukan penyaringan, terdapat 204.807.203 data unik dimana jumlah ini hampir sama dengan jumlah pemilih dalam DPT Tetap KPU yang berjumlah 204.807.222 pemilih dari 514 kab/kota di Indonesia serta 128 negara perwakilan,” kata Pratama Persadha, Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC dalam keterangannya.

Jimbo juga membagikan 500 data contoh yang didapatkan. Data yang bocor itu diunggah dalam situs darkweb BreachForums.

Isi data pribadi yang didapatkan Jimbo, mulai dari NIK, No. KK, nomor ktp (berisi nomor passport untuk pemilih yang berada di luar negeri), nama lengkap, jenis kelamin, tanggal lahir, tempat lahir, status pernikahan, alamat lengkap, RT, RW, kodefikasi kelurahan, kecamatan dan kabupaten serta kodefikasi TPS.

“Tim Cissrec juga sudah mencoba melakukan verifikasi data sample yang diberikan secara random melalui website cekdpt, dan data yang dikeluarkan oleh website cekdpt sama dengan data sample yang dibagikan oleh peretas Jimbo, termasuk nomor TPS dimana pemilih terdaftar,” jelas Pratama.

Kejadian peretasan ini bukanlah pertama kali terjadi. Tahun lalu 105 juta data dari KPU dilaporkan bocor oleh hacker Bjorka.

(*)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *