Gencatan Senjata Gagal Dilanjutkan, Israel Gempur Gaza; 184 Warga Palestina Tewas

Gencatan Senjata Gagal Dilanjutkan, Israel Gempur Gaza; 184 Warga Palestina Tewas
Asap mengepul di daerah Timur Kota Gaza (ilustrasi)

SuaraSrikandi.com, Gaza – Gencatan senjata antara Israel dengan Hamas, berakhir Jumat (1/12/2023) pagi waktu setempat. Pesawat tempur Israel langsung melancarkan serangan dahsyat ke wilayah Gaza. Sebanyak 184 orang warga Gaza dilaporkan tewas.

Serangan Israel itu dibalas oleh pasukan pejuang Palestina, Brigade Al Qassam. Mereka melapaskan puluhan roket ke Tel Aviv. Belum ada laporan soal dampak kerusakan serangan mujahid Hamas ini.

Pasukan Martir Omar al-Qassem, bagian dari kelompok perlawanan Hamas, menegaskan bahwa mereka menargetkan pasukan pendudukan Israel yang melakukan serangan di daerah al-Shalehat sebelah barat Kota Gaza dengan mortir.

Konfrontasi sengit di darat juga terjadi di beberapa lokasi. Diantaranya di kawasan al-Tawam barat laut Gaza, Beit Hanoun di sebelah utara Jalur Gaza, serta di Tal al-Hawa barat daya Kota Gaza.

Pejuang perlawanan Palestina menghadapi tank pendudukan Israel di daerah Sheikh Radwan. Sementara konfrontasi lainnya terjadi di al-Mughraqa dan Gaza utara. Kelompok perlawanan juga menargetkan pasukan Israel di pos pemeriksaan dekat permukiman “Netzarim”.

Gencatan Senjata Berakhir Jumat Pagi

Gencatan senjata yang sebelumnya dimediasi oleh Qatar-Mesir berakhir pada Jumat pagi tanpa pengumuman perpanjangan.

Kementerian Dalam Negeri Gaza melaporkan bahwa serangan udara dan artileri Israel juga terjadi di Rafah, dekat perbatasan dengan Mesir.

Di Khan Younis, saksi mata melaporkan suara tembakan yang keras dan asap mengepul di sebelah timur kota. Orang-orang melarikan diri ke kamp-kamp di sebelah barat Khan Younis untuk mencari perlindungan.

Pada malam hari, pejabat kesehatan Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel telah menewaskan 184 orang, melukai lebih dari 589 orang, dan merusak lebih dari 20 rumah.

Israel dan Hamas saling menyalahkan atas kegagalan negosiasi. Gedung Putih menuding Hamas tidak memproduksi daftar sandera baru untuk mendukung perpanjangan gencatan senjata.

Israel membuat syarat perpanjangan gencatan senjata jika Hamas membebaskan minimal 10 sandera setiap harinya.

Terakhir, pertukaran sandera Hamas dengan tahanan di Israel berlangsung hari Kamis (30/11/2023). Hamas melepas 8 sandera, dan Israel membebaskan 30 tahanan Palestina.

Pembebasan pada Kamis ini menjadikan total yang dibebaskan selama gencatan senjata menjadi 105 sandera Israel dan 240 tahanan Palestina.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *