SOS di Puncak Marapi: Seorang Pendaki Terjebak di Puncak dalam Kondisi Kritis

SOS di Puncak Marapi: Pendaki Yashirli Amri Terjebak di Puncak dalam Kondisi Kritis
Gambar 1 (kiri) kondisi terakhir Yashirli Amri saat video call dengan saudaranya dibawah. Gambar 2 (kanan) kondisi pendaki wanita lain yang berhasil turun dari puncak cadas (tangkapan layar)

SuaraSrikandi.com, Bukittinggi – Seorang pendaki Gunung Marapi dilaporkan terjebak di puncak saat gunung erupsi. Kondisi terakhir, pendaki wanita bernama Yashirli Amri (20 tahun) sedang kritis.

“Posisi korban terakhir berada di dekat Tugu Abel Tasman, daerah cadas Puncak Marapi,” kata Giovani, Ketua Umum Mapala LH Blaise Pascal YPTK Padang kepada SuaraSrikandi, Minggu (3/12/2023) malam.

Disebutkan, kondisi korban kritis. Sekujur tubuh hingga wajah tertutup abu vulkanik.

“Saya sempat kontak dengan korban. Kondisi korban sudah kritis, sesak nafas. Suplai airnya sudah habis,” tambah Giovani.

Disebutkan, korban mendaki bersama 15 orang kawannya dari Politeknik Negeri Padang. Korban dilaporkan, saat gunung Marapi meletus, tertinggal dari rombongan kawan-kawannya yang sudah berpacu turun.

“Infonya dia tertinggal dari rombongan saat gunung meletus. Dia baru perdana naik gunung,” ungkapnya lagi.

Tim penyelamat, termasuk tim ranger dan tim SAR Bang, telah dikerahkan untuk melakukan evakuasi. Namun, kondisi cuaca yang tidak stabil membuat upaya penyelamatan menjadi sulit.

Kabar terakhir menyebutkan bahwa pendaki dari jalur Koto Baru sudah mencapai Pos 4 pendakian, tetapi hanya 2 orang yang berhasil turun hingga saat ini.

Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat telah menutup jalur pendakian menuju Gunung Marapi setelah letusan pada Minggu, 3 Desember 2023.

Data dari sistem booking online pendakian Taman Wisata Alam (TWA) Marapi mencatat 57 orang pendaki terdaftar, dengan 13 orang sudah check-in di pintu masuk Batu Palano.

Plh Kepala BKSDA Sumbar, Eka Dhamayanti, menjelaskan bahwa Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi agar masyarakat dan wisatawan tidak diperbolehkan mendaki dalam radius 3 km dari kawah atau puncak gunung.

BKSDA Sumbar sedang berupaya menghubungi semua pendaki yang masih beada di Gunung Marapi dan memastikan penutupan sistem booking online pendakian TWA Marapi.

Exit mobile version